Kamis, 28 Oktober 2021

Generasi Pemakmur Masjid, Generasi Pengemban Risalah

Dan sesungguhnya kalau kita simak dan cermati dalam Al-Qur'an Al-Karim, satu-satunya barangkali cita-cita yang ditanamkan oleh seorang ibu kepada anaknya yang didalam kandungan adalah cita-cita menjadi takmir masjid.

"(ingatlah) ketika istri imron berkata, 'ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
Q.S Ali Imron : 35

ingatlah ketika istri Imron berkata, "Duhai Rabbku, Penciptaku, Pemeliharaku, sesungguhnya aku nazarkan bayi yang ada dalam kandunganku ini untuk menjadi seseorang yang hanya bertugas beribadah kepadamu dan melayani orang yang beribadah kepada-Mu di Masjidl Aqsa."

jadi, kalau ada ibu punya anak dalam kandungan dan dia sudah menazarkan anaknya untuk cita-cita, satu-satunya yang disebutkan dalam Al-Qur'an adalah cita-cita menjadi TAKMIR MASJID. Inilah yang dilakukan oleh istri Imron kepada bayinya, yang nantinya ternyata lahirnya perempuan.

Disebutkan bahwa "Tidaklah laki-laki dan perempuan itu sama". Karena yang lahir perempuan, istri Imron pun berkata, "Ya Allah, kok saya melahirkannya perempuan. Padahal sudah saya niatkan menjadi takmir masjid." Tetapi Allah telah menerima nazar itu dengan pengabulan yang baik. Maka, dengan dibimbing oleh Nabi Zakariya a.s yang ditujukan sebagai walinya sesudah wafatnya sang ayah Imron, Maryam tumbuh menjadi pemakmur masjid.

Apa jaminan Allah bagi kita yang membaktikan diri menjadi seorang pemakmur masjid? Seorang Nabi pun sampai takjub melihatnya. Jaminan Allah kepada seorang pemakmur masjid adalah setiap kali Nabi Zakariya masuk mihrab tempat Maryam beribadah, dia mendapati di sisi Maryam ada rezeki. Lalu Nabi Zakariya bertanya "Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?"

Maryam pun menjawab, "Ini dari Allah" (Q.S Ali Imron : 37)

Jadi mari sejenak hari ini kita deklarasikan pekerjaan utama kita adalah tekmir masjid. jadi bupati sambilan, jadi direktur BUMN sambilan, jadi pemilik toko sambilan, jadi direktur perusahaan swasta sambilan, jadi dokter sambilan, jadi insinyur sambilan, jadi arsitek sambilan, semua bahkan kalau mungkin jadi presiden sambilan. Karena, PEKERJAAN UTAMA KITA ADALAH TAKMIR MASJID.

Kalau pekerjaan utama kita takmir masjid maka siapa yang menggaji?? Allah. lha  wong bekerja untuk orang saja dibayar, masak kerja untuk Gusti Allah tidak dibayar? tidak mungkin semacam ini terjadi.

Jadi inilah yang kita bangun dalam memakmurkan masjid ; menganggap pemakmuran masjid adalah pekerjaan kita yang paling berharga. Sumber daya tenaga, pikiran, harta dan apapun yang kita punya layak dan sangat patut untuk dikerahkan dan dikorbankan dalam hal ini. 

Ust Salim A Fillah dalam buku Strategi Memakmurkan Masjid.

SUMPAH PEMUDA
28 Oktober 2021
PEMUDA, MASJID, PERGERAKAN, PERADABAN.

Rabu, 30 Desember 2020

Fardhu, Sunah dan Pembatal Tayamum

وفرائضه أربعة أشياء: النية ومسح الوجه ومسح اليدين مع المرفقين والترتيب.

Fardhu/rukun atau tatacara tayammum ada 4 (empat) yaitu (a) niat, (b) mengusap wajah, (c) mengusap kedua tangan sampai siku, (d) tertib (urut).

وسننه ثلاثة أشياء: التسمية وتقديم اليمنى على اليسرى والمولاة.
Sunnahnya tayammum ada 3 (tiga) yaitu: (a) Membaca bismillah, (b) mendahulukan yang kanan dari yang kiri, (c) bersegera.

Kamis, 02 Juli 2020

Yuk Nguntit Cuitan Penuh Hikmah Dari Utama, Syaikh Said Al Ghomidi

Rabu, 01 Juli 2020

Tebarkan Salam

Kajian Hadits Nomor 378

«378» وعنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((والَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أوَلا أدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أفْشُوا السَّلامَ بينكم)). رواه مسلم.
فيه: الحث على إفشاء السلام، وبذله لكل مسلم عرفته أو لم تعرفه، وفي إفشائه أُلفة المسلمين بعضهم لبعض، وإظهار شعارهم مع ما فيه من التواضع. 

Dadi Abu Hurairah juga, Rasulullah bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku diatanganNya, Tidaklah kamu akun masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang apabila kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam. 

Intisari: 
Perintah menyebarkan salam dan saling mencintai sesama. 

Kajian Kitab Riyadhus Solihin, setiap Malam Kamis Bakda Maghrib di Masjid Al Ihlas Branti

Minggu, 07 Juni 2020

Ini Mazhab yang Diikuti Imam Al-Bukhari


SERINGKALI orang salah persepsi dalam memandang mazhab fiqih. Seolah mazhab-mazhab itu pecahan umat untuk saling bertentangan dalam segala hal. Padahal sesungguhnya munculnya mazhab itu boleh dibilang justru sebagai sarana untuk memudahkan umat dalam memahami nash-nash syariah. Sebab tidak semua orang mampu menarik kesimpulan hukum. Tidak semua orang mampu untuk berijtihad sesuai dengan kaidahnya.

Jangan dikira bahwa mazhab itu hanya untuk orang-orang awam saja, bahkan para ulama besar pun juga bermazhab. Di dalam kitab Al-Imam Asy-Syafi'i bainal mazhabaihil Qadim wal Jadid, Dr. Nahrawi Abdussalam menuliskan bahwa di antara para pengikut mazhab Syafi'i adalah Al-Imam Al-Bukhari, seorang tokoh ahli hadits yang kitabnya tershahih di dunia setelah Alquran.

Al-Bukhari memang tokoh ahli hadits dan paling kritis dalam menyeleksi hadits. Namun beliau bukan ahli ijtihad yang mengistimbath hukum sendiri sampai setingkat mujtahid mutlak. Dalam masalah menarik kesimpulan hukum, beliau menggunakan metodologi yang digunakan dalam mazhab Syafi'i. Dengan demikian beliau adalah salah satu ulama besar yang bermazhab, yaitu mazhab Syafi'i.

Ada juga di antara murid mazhab As-Syafi'i yang kemudian naik derajatnya sampai mampu menciptakan metodologi istimbath sendiri, sehingga beliau kemudian mendirikan sendiri mazhabnya, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal. Marahkah As-Syafi'i mengetahui muridnya mendirikan mazhab sendiri? Beliau berkomentar, "Aku tinggalkan Baghdad dan tidak ada orang yang lebih faqih dari Imam Ahmad bin Hanbal."


Kalau saja jumlah nash-nash syariah itu hanya 6.000-an ayat Quran plus 5.000-an hadits shahih Bukhari, tentu saja mudah sekali buat setiap orang untuk beragama. Tetapi ketahuilah bahwa bahwa nash-nash syariat jauh lebih banyak dari semua itu. Alquran memang hanya 6.000-an ayat saja, tapi bagaimana dengan hadits nabawi? Apakah hadits itu hanya shahih bila Bukhari saja yang mengatakannya? Tentu saja tidak, sebab imam Bukhari itu hanya satu dari sekian ratus atau sekian ribu muhaddits yang ada di dunia ini. Salah besar bila kita beranggapan hanya hadits Bukhari saja yang benar dan semua hadits selain yang terdapat dalam kitab shahihnya harus ditolak.

Ini baru dari sisi jumlah sumber nash syariah, padahal masalah hukum agama ini tidak semata-mata ditentukan oleh nash-nash saja, namun lebih jauh dari itu, setiap nash itu masih harus diteliti kekuatan derajatnya, lalu dikomparasikan antara satu dengan lainnya.


Sumber: inilah.com

Minggu, 24 Mei 2020

Hadiah kejujuran di Hari Lebaran


Menikmati kejujuran lebih menyenangkan daripada menikmati kue di atas meja. Lebih seger dari jus buah ataupun sirup yang terhidang. Kejujuran sedap daripada aroma masakan.


Hiasi diri dengan kejujuran karena ia lebih indah dari baju baru yang dipakai saat lebaran. Kejujuran akan lebih disukai manusia daripada hiasan permata.

"Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan menunjukkan kepada surga".

Jumat, 22 Mei 2020

Keutamaan Haq Anak


Hadits hadits tentang Hak hak anak sangat banyak sekali. Diantaranya adalah: 

1. Tiada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada adab yang baik. 

2. Mengajari adab orang tua kepada anaknya lebih baik daripada sedekah satu sha'. 

3. Mulyakanlah anak anakmu, dan ajarkanlah adab kepada mereka.

4. Memandang wajah anak dengan rasa syukur, seperti memandang wajah Nabi.

5. Mulyakanlah anak anak kalian, sesungguhnya memulyakan anak.itu bisa menjadi penghalang dari neraka.

6. Anak adalah penjaga dari neraka bagi orang tuanya. Dan makan bersama mereka adalah pelepas dari neraka. Kemulyaan mereka bisa mejadi lantaran kita bisa melewati sirat. 

7. Mulyakanlah anak anak kalian.sesungguhnya barang siapa yang memulyakan anak anaknya maka Allah akan memulyakannya di surga. 

8. Sesungguhnya disurga ada tempat.yang bernama Darul Farah (Rumah Kebahagiaan), tidak akan memasukinya kecuali orang yang bahagia mencintai anak anak.

Dinukilkan dari Lubabul Hadits karya As Suyuti.