Rabu, 03 September 2014

Antara Ghibah dan Ghibthah

Ghibah Dan Ghibthah.

Walau hanya selisih sedikit huruf, ada pembeda besar antara ghibah dan ghibthah.

Meski keduanya menyangkut sikap kita terhadap seseorang.

A. Ghibah = Keburukan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tatkala menjelaskan definisi ghibah,
ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ

Engkau menyebutkan tentang saudaramu dalam perkara yang dia benci (bila diketahui).."

(HR. Muslim: 2589, Tirmidzi: 1935, Abu Daud: 4874)

B. Ghibtah = Kebaikan.

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

“Tidak boleh hasad melainkan kepada dua orang:

1. Seorang yang dikaruniakan Allah harta, lalu ia membelanjakannya dalam kebajikan.

2. Seorang yang Allah beri ilmu, maka ia memutuskan perkara dengan ilmu itu dan mengajarkannya...” (HR. Al-Bukhari: 73, Muslim: 816)

Hasad di sini bermakna gibthah atau kecemburuan dalam kebaikan.

Yaitu keinginan memperoleh fadhilah keutamaan serupa tanpa berharap hilangnya keutamaan tersebut dari saudaranya.

Namun anehnya, sekarang ini saat ada seseorang yang berbuat kebaikan.

Bukan ghibtah yang dilakukan malah ghibah, sibuk mencari-cari kesalahan saudaranya dan berusaha menutupi kebaikan yang ada...

Sungguh kasihan...

Padahal perbuatan baik itu menghapus perbuatan buruk..

Lalu mengapa kita gemar "mencatat" perbuatan buruk saudara muslim...?

@sahabatilmu

Copast


Posted via Blogaway

Tidak ada komentar:

Posting Komentar