Minggu, 24 Mei 2020

Hadiah kejujuran di Hari Lebaran


Menikmati kejujuran lebih menyenangkan daripada menikmati kue di atas meja. Lebih seger dari jus buah ataupun sirup yang terhidang. Kejujuran sedap daripada aroma masakan.


Hiasi diri dengan kejujuran karena ia lebih indah dari baju baru yang dipakai saat lebaran. Kejujuran akan lebih disukai manusia daripada hiasan permata.

"Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan menunjukkan kepada surga".

Jumat, 22 Mei 2020

Keutamaan Haq Anak


Hadits hadits tentang Hak hak anak sangat banyak sekali. Diantaranya adalah: 

1. Tiada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada adab yang baik. 

2. Mengajari adab orang tua kepada anaknya lebih baik daripada sedekah satu sha'. 

3. Mulyakanlah anak anakmu, dan ajarkanlah adab kepada mereka.

4. Memandang wajah anak dengan rasa syukur, seperti memandang wajah Nabi.

5. Mulyakanlah anak anak kalian, sesungguhnya memulyakan anak.itu bisa menjadi penghalang dari neraka.

6. Anak adalah penjaga dari neraka bagi orang tuanya. Dan makan bersama mereka adalah pelepas dari neraka. Kemulyaan mereka bisa mejadi lantaran kita bisa melewati sirat. 

7. Mulyakanlah anak anak kalian.sesungguhnya barang siapa yang memulyakan anak anaknya maka Allah akan memulyakannya di surga. 

8. Sesungguhnya disurga ada tempat.yang bernama Darul Farah (Rumah Kebahagiaan), tidak akan memasukinya kecuali orang yang bahagia mencintai anak anak.

Dinukilkan dari Lubabul Hadits karya As Suyuti. 

Minggu, 17 Mei 2020

DO’A UNTUK ORANG YANG MEMBAYAR ZAKAT

 Oleh Syaikh as-Sayyid Sabiq

 Dianjurkan untuk mendo’akan orang yang membayar zakat, ketika mengambil zakat darinya. Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

 خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ 

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’amu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.” [At-Taubah/9: 103] 

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu anhuma:

 أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أُتِيَ بِصَدَقَةٍ قَالَ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ. وَإِنَّ أَبِي أَتَاهُ بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ: اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى.

“Jika sedekah (zakat) dibawa ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun berdo’a (yang artinya), ‘Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada mereka.’ Ayahku pernah membawa sedekah (zakat)nya, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a, ‘Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa.’” [1] 

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim dan selainnya. Diriwayatkan oleh an-Nasa-i, dari Wa-il bin Hujr Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdo’a untuk seseorang yang memberikan unta yang bagus sebagai pembayaran zakat: 

اَللّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ، وَفِي إِبِلِهِ.

‘Ya Allah, berikanlah keberkahan untuk dirinya dan unta-untanya.’” [2] 

Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Sunnah hukumnya bagi seorang Imam -ketika mengambil zakat- untuk berdo’a bagi orang yang membayar zakat, dengan mengucapkan:

 آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ

 ‘Semoga Allah memberikan ganjaran atas apa yang engkau berikan dan memberikan keberkahan atas apa yang engkau sisakan.’” [3] 

[Disalin dari kitab Fiqhus Sunnah, Kitaab az-Zakaah, Penulis Syaikh as-Sayyid Sabiq, Edisi Indonesia Panduan Zakat Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, Penerjemah, Beni Sarbeni, Edit Isi Adni Kurniawan, Lc. Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]


Sumber: Al Manhaj.or.id