Sabtu, 13 September 2014

Mengokohkan Karakter Al-Jundiyah (Keprajuritan)

Adalah sudah selayaknya bila umat Islam—
terlebih lagi aktivis dakwah—menjadikan
hidupnya sebagai prajurit yang senantiasa
siap menghadapi perjuangan di jalan Allah.
Sejarah umat Islam adalah sejarah perjuangan
yang terus-menerus berkesinambungan dalam
menjunjung tinggi kebenaran agama Allah
dan menjaga kelestarian dakwahnya, serta
menjauhi segala godaan dunia lahir dan
batin.
Karakter al-jundiyah diantaranya
termanifestasikan dalam bentuk amal yang
berkesinambungan tanpa lelah dan tanpa
bosan. Sedangkan maratibul amal (rangkaian
amal)-nya adalah:
1. Perbaikan individu ( ishlah al-fard )
2. Perbaikan rumah tangga ( ishlahul al-bait )
3. Perbaikan masyarakat ( ishlah al-mujtama’ )
4. Pembebasan negeri ( tahrir al-wathan )
5. Perbaikan pemerintahan ( ishlah al-hukumah )
6. Penyiapan tegaknya khilafah ( bina al-
khilafah )
7. Pemanduan dunia ( ustadziah al-alam )
Karakter keprajuritan yang lainnya adalah
senantiasa berkobarnya ruhul jihad. Urutan
jihad yang pertama dituntut dari para aktivis
dakwah adalah pengingkaran hati terhadap
kemaksiatan pada Allah, dan puncaknya
adalah berperang di jalan Allah ta’ala.
Diantara keduanya ada jihad dengan lisan,
pena, tangan, dan kata-kata yang benar di
hadapan penguasa yang zalim.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan berjihadlah
kamu pada jalan Allah dengan jihad yang
sebenar-benarnya.” (QS. Al-Hajj, 22: 78)
Ibnu Abbas ra berkata tentang pengertian
jihad, “Jihad adalah menguras potensi dalam
membela agama Allah, dan tidak takut
cercaan orang yang mencerca dalam
melaksanakan agama Allah.”
Muqatil berkata, “Makna jihad adalah:
Bekerjalah untuk Allah dengan sebenar-benar
kerja, dan beribadahlah dengan sebenar-benar
ibadah.”
Ibnul Mubarak berkata, “Jihad adalah
mujahadah terhadap jiwa dan hawa nafsu.”
DR. Sa’id Ramadhan Al-Buthi berkata, “Jihad
adalah mencurahkan potensi dalam rangka
meninggikan kalimat Allah, dan membentuk
masyarakat muslim. Sedangkan mencurahkan
tenaga dengan melakukan perang adalah salah
satu jenis dari jihad. Tujuan jihad adalah
membentuk masyarakat yang islami, dan
membentuk negara Islam yang benar.”
Sifat keprajuritan ditunjukkan pula dengan
at-tadhiyah , yakni mengorbankan jiwa, harta,
waktu, kehidupan, dan segala-galanya demi
mencapai tujuan.Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka.”
(QS. At-Taubah, 9: 111)
Berikutnya ditunjukkan pula dengan ketaatan
kepada qiyadah . Karena itu para aktivis
dakwah harus senantiasa siap melaksanakan
perintah qiyadah dan merealisir dengan
segera, baik dalam keadaan sulit maupun
mudah, saat bersemangat maupun malas.
Seorang mujahid dakwah sejati akan
senantiasa tsabat , yakni teguh beramal
sebagai mujahid dalam memperjuangkan
tujuannya, betapa pun jauh jangkauan dan
lama waktunya. Ia tetap dalam keadaan
seperti itu sampai bertemu Allah Ta’ala .
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-
orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah; maka di antara mereka
ada yang gugur. dan di antara mereka ada
(pula) yang menunggu-nunggu dan mereka
tidak merobah (janjinya), (QS. Al-Ahzab, 33:
23)
Selain itu, sebagai prajurit dakwah mereka
akan selalu bersungguh-sungguh pada suatu
urusan. Iatidak merasa berat
mempersembahkan jiwa di jalan Allah ta’ala
dan mengatur segala urusannya serta seluruh
kehidupannya sejalan dengan hukum-hukum
dan perintah-perintah Allah ta’ala. Para
aktivis dakwah harus mampu menegakkan al-
haq di dalam jiwa, nurani, dan kehidupan
mereka, dalam bentuk aqidah, akhlak,
ibadah, dan perilaku sehari-hari. Hasan
Hudhaibi berkata: “Wahai Ikhwan,
tegakkanlah Islam di dalam hatimu, tentu ia
akan tegak di bumimu.”
Sifat keprajuritan yang tak kalah penting
adalah tsiqah, yakni rasa puasnya seorang
prajurit atas komandannya dalam hal
kemampuan dan keikhlasannya, dengan
kepuasan mendalam yang menumbuhkan rasa
cinta, penghargaan, penghormatan, dan
ketaatan.

Sumber: www.al-intima.com/harakatuna/mengokohkan-karakter-al-jundiyah-keprajuritan


Posted via Blogaway

Tidak ada komentar:

Posting Komentar