Sabtu, 23 Juli 2016

‘Mengintip’ Sarjono Da'i Pulau Terpencil dan Meja Reyot di Pulau Longos

Sarjono tampak gelisah. Bagaimana tidak? Tahun ajaran baru sudah dimulai tapi, ia belum juga dapat dana bantuan pembuatan bangku kelas untuk Madrasah Aliyah (MA) Bahrul Ulum di Pulau Longos, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kisah Sarjono ini berawal saat ia berkunjung ke pulau Longos 2014 lalu. Ia prihatin melihat keadaan madrasah yang sebetulnya tak layak pakai. Bangunan kelas ala kadarnya dengan tiang-tiang penyangga tak berdinding dan hanya beratapkan seng. “Lantainya juga masih tanah,” kata Sarjono.

Selain itu, ada yang lebih menyayat hatinya, saat ia melihat anak-anak duduk di atas kursi plastik yang mau patah. Di hadapan mereka, tampak beberapa meja lusuh yang mulai reyot.

Pulau Longos terletak di sebelah utara Pulau Flores, NTT. Terdiri dari 3 dusun yaitu Kampung Mangge yang dihuni sebanyak 72 Kepala Keluarga (KK), Kampung Baru dihuni sebanyak 67 KK dan Kampung Bajo sebanyak 256 KK. Jumlah total penduduknya kurang lebih sekitar 1.300 jiwa. Pulau tersebut bisa dibilang daerah terbelakang, sebab di sana belum ada listrik sama sekali.

“Untuk memenuhi kebutuhan penerangan, tak urung masyarakat menggunakan tenaga surya atau mesin genset. Itupun bagi (warga) yang berduit,” Sarjono prihatin.

Menurutnya, MA Bahrul Ulum sangat dibutuhkan masyarakat di Pulau Longos dan sekitarnya. Warga sangat antusias dengan keberadaan sekolah itu, meski keadaannya masih jauh dari kata standar sebuah sekolah. Selain itu, MA Bahrul Ulum merupakan satu-satunya sekolah tingkat SMA di Pulau Longos.

Ia menambahkan, kalau pun warga tak ingin anaknya sekolah di MA Bahrul Ulum, sebetulnya ada SMA lain di Labuan Bajo. “Tapi, untuk sampai ke sana (Labuan Bajo), masyarakat harus menempuh perjalanan 3 jam lebih dulu dengan perahu,” jelas Sarjono kepadahidayatullah.com, belum lama ini.

Selama ini, pihak sekolah (MA Bahrul Ulum) tak pernah memungut biaya pendidikan kepada para murid. Sebab, kondisi perekonomian warga di sana cukup sulit. Bahkan, sembilan guru yang mengajar juga tak pernah digaji. Kata Sarjono, pihak sekolah belum mampu memberikan gaji layak sebagaimana guru tetap di sekolah negeri.

Alhamdulillah, Sarjono bersyukur, meksi dengan kondisi yang serba apa adanya itu, kini, MA Bahrul Ulum memiliki murid sebanyak 64 orang. Rincinya, untuk murid kelas 3 sebanyak 19 orang, kelas 2 sebanyak 13 orang serta kelas 1 yang baru masuk sebanyak 32 orang.

Sarjono sendiri adalah seorang dai yang aktif berdakwah di Gunung Kidul dan Manggarai Barat. Selain memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga, ia juga harus mencarikan insentif untuk 32 dai setiap bulannya, termasuk juga sembilan guru MA Bahrul Ulum. “Jumlahnya nggak banyak, mungkin cukup untuk biaya transport dan beli sabun. Masing-masing bisa 150 ribu sampai 200 ribu,” Sarjono menjelaskan.

“Sebetulnya masih banyak sekali dai yang berjuang di pelosok daerah (minoritas Muslim) tanpa dapat bantuan baik dari pemerintah ataupun lembaga sosial lainnya. Sekalipun sekadar untuk ganti bensin atau beli sabun seperti itu. Mereka seringkali merogoh gocek sendiri di tengah sulitnya ekonomi yang menghimpit keluarga,” ungkapnya.

Sejak 14 juni 2016 kemarin, atas bantuan dari para donatur dan simpatisan, Alhamdulillah, Sarjono telah selesai membangun ruang kelas sederhana serta membuat 30 buah meja siap pakai. Tapi, bangkunya belum ada karena dana sudah habis. Sehingga, katanya, MA Bahrul Ulum sangat membutuhkan bangku kelas sebanyak 30 buah. “Ini kebutuhan sangat mendesak yang harus segera saya penuhi,” Sarjono resah.

Sebab itu, barangkali ada pembaca yang berkenan ingin membantu biaya pembuatan bangku kelas untuk anak-anak MA Bahrul Ulum di Pulau Longos atau kegiatan dakwah Saharuddin di Gunung Kidul dan Manggarai Barat. Silahkan bisa menghubungi Sarjono di nomor berikut 085741152955. Jazakumullah khairan.*

Sumber: hidayatullah.com


Kamis, 21 Juli 2016

🌽Bertani, salah satu kenikmatan di Surga🌽

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu hari berbincang dengan para sahabat sedang di sisi beliau ada seorang badui.

Beliau berkata: “Bahwasanya ada seorang penghuni surga yang meminta izin kepada Rabb-nya untuk bercocok tanam.

Maka Allah berkata kepadanya: “Bukankah kamu telah memperoleh apa yang kamu kehendaki?”

Dia menjawab: “Betul, tapi aku suka bercocok tanam.”

Rasulullah kemudian bercerita :”kemudian orang tersebut menaburkan benih, dalam sekejap mata dihadapannya benih itu telah menjadi tanaman yang matang dan siap dipanen. Hasil tanaman tersebut terkumpul menggunung”.

Lalu Allah berkata: “Ambilah wahai anak Adam, sesungghnya tidak ada yang bisa membuatmu kenyang!”

Orang Badui berkomentar: “Demi Allah, aku tidak mendaati petani tersebut kecuali Orang Quraisy atau Orang Anshar karena mereka orang-orang yang suka bercocok tanam.”

Mendengar perkataan orang badui tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa. Hadits riwayat Bukhari.

Lihatlah di surga saja petani atau orang yang suka berkebun saja ingin menanam tanaman.


Senin, 04 Juli 2016

SAR Masjid, Terjun langsung Ke Lokasi Bencana

IRAMA In action
Pengiriman donasi dan relawan ke Purworejo, Sabtu 25 Juni 2016. Bekerjasama dengan LAZIS JATENG.


Meraih Pahala Membaca Alquran Bersama sama

Alhamdulillah.. mulai dari anak-anak, mas-mas, mbak-mbak, ibu-ibu, bapak-bapak sampai mbah-mbah ikut meramaikan masjid dan mushola dengan gema AL-QUR'AN
#semoga qt temasuk dlm golongan org-org yg di rahmati, aamiin


Obrolan Asyik Seputar Islam Ibu Muda

OASIS Bunda (Obrolan Asik Seputar Islami Ibu-Ibu) 19 Juni 2016 @PAUD AN-NUR bersama Ustadzah Evi Indriasari,S.Pd dengan tema membentuk jiwa anak yg kuat. Alhamdulillah terselenggara 2 kali.


Motivasi Berdikari dan Mandiri dari Pengurus HIPMI Temanggung

Kajian Islam dan Buka bersama with Ustad Fauzi, spirit dari Pengurus Hipmi Temanggung: berdikari dan Mandiri
#terimakasih motivasinya


Tadarus Bareng, Asyiknya Ramai ramai

TADARUS MASAL Irama Al-khoir Dsn Branti tgl 26 Juni 2016 @Masjid Al-Ikhlas. Lanjutkan dengan Kajian Malam oleh Ustad Muharam, bagaimana berinteraksi dengan Alquran...
#pemuda cinta Al-qur'an


Persiapan Bagi Paket Untuk Dhuafa

Paket peduli Dzuafa sampai saat ini sudah terkumpul 92 paket, akan di bagikan kepada masyarakat Branti, punduhan, sawit, kejiwaan dan sekitarnya... bagi yg ingin berbagi masih kami tunggu sampai tanggal 4 Juli 2016..


Lomba Anak Anak Islam

Lomba anak-anak dan Buka Bareng @masjid Al-Ikhlas dsn Branti
#mewarnai TK & PAUD
#Hafalan Surat-surat Pendek SD & SMP
#Murotal
#Pidato
#Adzan

Asyiknya lomba lomba anak Islami , semangat euay!


Program Kegiatan Ikatan Remaja Masjid Al Khoir Branti

Rencana kegiatan bulan Ramadhan IRAMA AL-KHOIR
1.Bersih-bersih masjid
-di laksanakan pd hari minggu, 5 juni
-melibatkan masyarakat di sekitar masjid
-penanggung jawab RT 01:Endah Usfihana, Rt 02:Sulistyaningrum, Rt 03:Rambat tris handayani

2.Tadarus harian
-di laksanakan ba'da tarawih selama bulan puasa
-penanggung jawab Rt 01:siska, Rt 02:Hasbi,udin,eko, Rt 03:arum & lutvi

3.Tadarus masal
-dilaksanakan malam 21 ramadhan di laksanakan ba'da tarawih
-target 100 pembaca Al-qur'an
-tempat :masjid Al-ikhlas
-penanggung jawab : Triyonk

4.buka bersama
-di laksanakan pd 10 hari pertama puasa (12 juni) dn 10 hari kedua (19 juni)
-penanggung jawab :ana sirani

5.peduli dzuafa
-untuk 100 paket setiap paket'y @50.000
-di bagikan 23-26 juni
-penanggung jawab : Endah Usfihana

6.Lomba anak-anak
-penanggung jawab: arum & udin

7. OASIS Bunda (Obrolan Asik Seputar Islam Ibu-ibu Muda)
-dilaksanakan setiap hari minggu (minggu pertama & kedua puasa)
-pembicara : ustadzah Evi indriasari,S.Pd
-penanggung jawab: Sulistyaningrum

8.Takbir Keliling
penanggung jawab : Sulistyaningrum

#untuk pembahasan lebih lanjut akan di adakan rapat kembali pada hari Jum'at, 3 Juni 2016 di masjid Al-Ikhlas