Sabtu, 20 Agustus 2016

Sumur Usman dan Visi Jangka Panjang

ANTUM PERHATIKAN, ,

DULU, di Madinah, tidak terlalu jauh dari masjid Nabawi, ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumur itu dikenal dengan nama :Sumur Ruma (The Well of Ruma) karena dimiliki seorang Yahudi bernama Ruma.

Sang Yahudi menjual air kepada penduduk Madinah, dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya. Di waktu waktu tertentu sang Yahudi menaikkan seenaknya harga airnya, dan rakyat Medinahpun terpaksa harus tetap membelinya. karena hanya sumur inilah yang tidak pernah kering.

Melihat kenyataan ini, Rasulullah berkata, "kalau ada yang bisa membeli sumur ini, balasannya adalah Surga". Seorang sahabat nabi bernama Usman bin Affan mendekati sang Yahudi. Usman menawarkan untuk membeli sumurnya. Tentu saja Ruma sang Yahudi menolak. Ini adalah bisnisnya, dan ia mendapat banyak uang dari bisnisnya.

Tetapi Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, tetapi ia juga negosiator ulung. Ia bilang kepada Ruma, "aku akan membeli setengah dari sumur mu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air, hari ini kamu, besok saya" Melalui negosiasi yang sangat ketat, akhirnya sang Yahudi mau menjual sumurnya senilai 1 juta Dirham dan memberikan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan.

Apa yang terjadi setelahnya membuat sang Yahudi merasa keki. Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah. Pendudukpun mengambil air sepuas puasnya sehingga hari kesokannya mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma sang Yahudi. Merasa kalah, sang Yahudi akhirnya menyerah, ia meminta sang Usman untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya. Tentu saja Usman harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya.

Hari ini, sumur tersebut dikenal dengan nama Sumur Usman, atau The Well of Usman. Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang diberi air dari sumur Usman. Kebun kurma tersebut dikelola oleh badan wakaf pemerintah Saudi sampai hari ini. Kurmanya dieksport ke berbagai negara di dunia, hasilnya diberikan untuk yatim piatu, dan pendidikan. Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek proyek lainnya, sebagian lagi dimasukkan kembali kepada sebuah rekening tertua di dunia atas nama Usman bin Affan. Hasil kelolaan kebun kurma dan grupnya yang di saat ini menghasilkan 50 juta Riyal pertahun (atau setara 200 Milyar pertahun)

Sang Yahudi tidak akan penah menang. Kenapa?

Karena visinya terlalu dangkal. Ia hanya hidup untuk masa kini, masa ia ada di dunia. Sedangkan visi dari Usman Bin Affan adalah jauh kedepan. Ia berkorban untuk menolong manusia lain yang membutuhkan dan ia menatap sebuah visi besar yang bernama Shadaqatun Jariyah, sedekah berkelanjutan.
Sebuah shadaqah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada saat manusia sudah mati.

Masya' Allah


Selasa, 16 Agustus 2016

Hindari Ribut

Adalah *Imam Ahmad* rahimahullah meriwayatkan hadits tentang shalat sunnah _qabliyah_ Maghrib dan menyatakan keshahihannya. Tetapi sungguh aneh, belum pernah para muridnya menyaksikan beliau mengamalkan ibadah tersebut.

_"Mengapa?"_, tanya mereka.

_"Sebab penduduk Baghdad telanjur mengambil pendapat Imam Abu Hanifah"_, ujar beliau, _"Yang menyatakan tiadanya shalat qabliyah Maghrib. Kalau aku mengamalkan hal yang berbeda, niscaya akan menimbulkan keributan di antara mereka."_

Meninggalkan suatu _sunnah_ yang diyakini keutamaannya demi terjaganya harmoni masyarakat ternyata adalah 'amal utama.

_"Karena itu para Aimmah seperti Imam Ahmad atau yang lainnya"_, demikian ditulis *Syaikhul Islam Ibn Taimiyah*, _"Menganggap sunnah, apabila seorang imam meninggalkan hal-hal yang menurutnya lebih utama, jika hal itu dapat menyatukan makmum."_

Inilah mengapa ketika *Buya Hamka* menyilakan *KH Abdullah Syafi'i* berkhuthbah di Masjid Agung Al Azhar, adzan beliau minta dikumandangkan dua kali. Ini pula mengapa, *KH Idham Cholid* tidak berqunut ketika tahu ada *Buya Hamka* menjadi makmumnya dalam kapal yang mengangkut mereka berhaji, sementara *Buya Hamka* justru berqunut karena tahu *KH Idham Cholid* ada di belakangnya.

_"Demikian juga orang-orang yang menganggap melirihkan suara ketika membaca basmalah (dalam shalat berjamaah) adalah lebih utama atau sebaliknya"_, sambung Ibn Taimiyah, _"Sedangkan makmum berbeda dengan pendapat atau madzhabnya, maka dia boleh mengerjakan yang kurang afdhal demi menjaga kemashlahatan persatuan. Hal ini lebih kuat dibandingkan permasalahan mana yang afdhal dari kedua perkara tersebut, dan ini adalah baik."_

*Jalan sunnah adalah jalan tak suka ribut tentang _khilafiyah furu'iyyah_. Jalan sunnah adalah jalan yang meminta kita tak perlu tampil mencolok dan terlihat berbeda*.

Adalah *Imam Ahmad ibn Hanbal* menekankan hal ini sampai soal berpakaian. Beliau menegur seorang yang ditemuinya di Baghdad dalam keadaan memakai pakaian penduduk Makkah.

_"Tidak cukupkah bagimu pakaian yang biasa dikenakan orang 'Iraq?"_

_"Bukankah ini pakaian yang baik, pakaian dari tempat bermulanya Islam?"_

_"Ya"_, jawab beliau, _"Akan tetapi aku khawatir pakaian itu menghinggapkan *rasa sombong* dan aku khawatir ia adalah *pakaian kebanggaan* (libasusy syuhrah) yang dilarang oleh Rasulullah, karena dikenakan agar pemakainya tampak menonjol di tengah khalayak."_

*[Ust. Salim A. Fillah]*


Senin, 01 Agustus 2016

Hindari Pedebatan


Imam Syafi’i adalah adalah seorang ulama besar yang banyak melakukan dialog dan pandai dalam berdebat. Sampai-sampai Harun bin Sa’id berkata: “Seandainya Syafi’i berdebat untuk mempertahankan pendapat bahwa tiang yang pada aslinya terbuat dari besi adalah terbuat dari kayu niscaya dia akan menang, karena kepandainnya dalam berdebat”.

Imam Syafi’i berkata : _“Aku tidak pernah berdebat untuk mencari kemenangan”_

Imam Syafi’i berkata : *_“Aku mampu berhujjah dengan 10 orang yang berilmu, tetapi aku pasti kalah dengan seorang yang jahil, karena orang yang jahil itu tidak pernah faham landasan ilmu”_*

_Oleh karenanya Imam Syafi’i menasehatkan _ *_“Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi. Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati”_*

Iman Syafi’i juga menasehatkan,  “Apabila ada orang bertanya kepadaku,“jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam ??”
Jawabku kepadanya : “Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya.”
*_“Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan”_*
*_“Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam ?? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong ??”_*

_Nasehat Imam Syafi’i yang lainnya_  *_“Orang pandir mencercaku dengan kata-kata jelek, maka aku tidak ingin untuk menjawabnya. Dia bertambah pandir dan aku bertambah lembut, seperti kayu wangi yang dibakar malah menambah wangi”_*

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah bersabda:  *_“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda._* *_Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.”_* _[HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167)_

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda *_“Tidak ada satu kaum yang tersesat setelah mendapat petunjuk, melainkan karena mereka suka berjidal.”_* Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat: “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, *_sebenarnya mereka adalah kaum yg suka bertengkar._* _(QS Az-Zuhruf [43]: 58 )” (HR. At-Tirmidzi no. 3253, Ibnu Majah dan Ahmad)_

_Imam Malik rahimahullah, berkata:_ *_“Berjidal adalah menghilangkan cahaya ilmu dan mengeraskan hati, serta menyebabkan permusuhan.” _*(Ibnu Rajab, Fadhlu Ilmi salaf ‘alal Khalaf: 35)

Kesimpulannya perdebatan yang harus dihindari adalah perdebatan dengan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsu.

_Firman Allah ta’ala yang artinya_

*_“..Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah”._*(QS Shaad [38]:26)

“Katakanlah: “Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS An’Aam [6]:56)

Ciri-ciri orang yang berdebat dengan memperturutkan hawa nafsu adalah

*_1.  Suka mencerca dengan kata-kata jelek atau mencela_*

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, _“mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran”._ (HR Muslim).

Orang yang fasik adalah orang yang secara sadar melanggar larangan atau hukum agama, sebagaimana yang disampaikan dalam firman Allah ta’ala yang artinya, “(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS Al Baqarah [2]:27)

Bagi orang-orang yang fasik, tempat mereka adalah neraka jahannam

Firman Allah ta’ala yang artinya, “Dan adapun orang-orang yang fasik maka tempat mereka adalah jahannam” (QS Sajdah [32]:20).

*_2.  Suka debat kusir_*

*_“Debat kusir”_* gabungan dua kata debat dan kusir

Kusir adalah orang yang mengemudikan delman sehingga kalau seorang kusir berbicara maka akan membelakangi penumpangnya atau paling tidak menyamping

Jadi debat kusir adalah debat yang *_“membelakangi”_* pendapat teman debat sehingga debat tak ada ujung akhirnya atau debat tidak berguna atau debat tidak nyambung atau debat tidak disertai alasan yang masuk akal.

Mereka “membelakangi” pendapat teman debat atau mereka tidak menganggap pendapat teman debat atau bahkan dalam diskusi di dunia maya (internet) seperti jejaring sosial maupun forum-forum diskusi lainnya yang dilakukan dengan tulisan,  mereka sama sekali tidak membaca pendapat teman debat dikarenakan mereka beranggapan atau berprasangka bahwa pendapat teman debat bertentangan dengan ulama salaf

https://mutiarazuhud.wordpress.com/2013/11/11/perdebatan-yang-dihindari/

        😱 😷😷😷😱