Ketahuilah wahai saudaraku tercinta, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda, "Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga ikut menshalatkannya, maka dia
mendapatkan satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga ikut mengantar ke kubur, maka mendapatkan dua qirath". Ditanyakan, "Apakah yang dimaksudkan dengan dua qirath itu? " Beliau menjawab, "Seperti dua
gunung yang besar." (HR. Muttafaq 'alaih)
Setelah kita mengetahui keutamaan yang besar ini, maka selayaknya bagi anda semua saudaraku yang tercinta, untuk mengetahui tata
cara shalat Jenazah, sebagaimana yang diajarkan di dalam sunnah Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Tata Cara Menshalatkan Mayit
Imam berdiri tepat di bagian kepala mayit, jika jenazah adalah seorang laki-laki atau di bagian tengah badan (perut) jika jenazah seorang
wanita. Kemudian makmum berdiri di belakangnya, sebagaimana dalam shalat yang lain, kemudian bertakbir sebanyak empat kali dengan rincian sebagai berikut:
Takbir yang pertama, yaitu takbiratul ihram, lalu mengucapkan ta'awudz dan basmalah tanpa
membaca do'a istiftah, kemudian membaca surat al-Fatihah.
Takbir ke dua, lalu mengucapkan shalawat atas Nabi shallallahu’alaihi wasallam,
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢُّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠﻰَ
ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻝِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴْﺪٌ ﻣَﺠِﻴْﺪٌ، ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ
ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ
ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇِﺑَﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﺇِﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴْﺪٌ ﻣَﺠِﻴْﺪٌ
"Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia, dan berikanlah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia."
Takbir yang ke tiga, lalu berdo'a untuk mayit
dan untuk kaum muslimin dengan do'a yang ma'tsur (bersumber dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam) yakni:
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﺤَﻴِّﻨَﺎ ﻭَﻣَﻴِّﺘِﻨَﺎ , ﻭَﺷَﺎﻫِﺪِﻧَﺎ ﻭَﻏَﺎﺋِﺒِﻨَﺎ ﻭَﺻَﻐِﻴْﺮِﻧَﺎ
ﻭَﻛَﺒِﻴْﺮِﻧَﺎ ﻭَﺫَﻛَﺮِﻧَﺎ ﻭَﺃُﻧْﺜَﺎﻧَﺎ , ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﻴَﻴْﺘَﻪُ ﻣِﻨَّﺎ ﻓَﺄَﺣْﻴِﻪِ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻹِﺳْﻼَﻡِ ﻭَﻣَﻦْ ﺗَﻮَﻓَّﻴْﺘَﻪُ ﻣِﻨَّﺎ ﻓَﺘَﻮَّﻓَﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ
ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻪُ ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻪُ ﻭَﻋَﺎﻓِﻪِ ﻭَﺍﻋْﻒُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺃَﻛْﺮِﻡْ ﻧُﺰُﻟَﻪُ ﻭَﻭَﺳِّﻊْ
ﻣَﺪْﺧَﻠَﻪُ ﻭَﺍﻏْﺴِﻠُﻪ ﺑِﺎﻟْﻤَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟﺜَّﻠْﺞِ ﻭَﺍﻟْﺒَﺮَﺩِ ﻭَﻧَﻘِّﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮْﺏِ
ﻭَﺍﻟْﺨَﻄَﺎﻳَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﻨَﻖَّ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏُ ﺍْﻷَﺑْﻴَﺾُ ﻣَِﻦَ ﺍﻟﺪَّﻧَﺲِ ﻭَﺍﺑْﺪِﻟْﻪُ ﺩَﺍﺭًﺍ
ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺩَﺍﺭِﻩِ ﻭَﺃَﻫْﻼً ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻠِﻪِ ﻭَﺃَﺩْﺧِﻠْﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻭَﺃَﻋِﺬْﻩُ
ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍْﻟَﻘَﺒْﺮِ ﻭَﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺍﻓْﺴَﺢْ ﻟَﻪُ ﻓِﻲْ ﻗَﺒْﺮِﻩِ ﻭَﻧَﻮِّﺭْ
ﻟَﻪُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻻَ ﺗَﺤْﺮِﻣْﻨَﺎ ﺃَﺟْﺮَﻩُ ﻭَﻻَ ﺗُﻀِﻠَّﻨَﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ
"Ya Allah ampunilah orang yang hidup di antara kami dan orang yang mati di antara kami, yang
hadir di antara kami dan yang tidak hadir, anak- anak kecil di antara kami dan orang-orang yang sudah tua, yang laki laki di antara kami dan yang wanita. Ya Allah siapa saja yang Kau hidupkan di antara kami, maka hidupkanlah dalam Islam, dan siapa saja yang Engkau wafatkan di antara kami, maka wafatkan dalam keadaan Iman. Ya Allah ampunilah dia, kasihanilah dia, peliharalah dia dan maafkanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya. basuhlah dia dengan air, salju (es) dan air embun, dan sucikanlah ia dari dosa dan kesalahan sebagaimana baju putih yang dibersihkan dari noda. Gantilah untuknya rumah yang lebih baik daripada rumahnya (di dunia)
dan keluarga yang lebih baik daripada keluarganya, dan masukkanlah dia ke dalam
surga, dan lindungilah ia dari adzab kubur dan adzab api neraka, lapangkanlah ia dalam kuburnya dan berilah cahaya kepadanya di
dalam kubur. Ya Allah janganlah Engkau halangikami atas pahalanya, dan janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya". (HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)
Jika mayitnya seorang wanita, maka dengan menggunakan kalimat, Allahummaghfir la[ha], yakni menggunakan kata ganti untuk wanita, yaitu [ha].
Apabila mayit adalah seorang anak atau karena keguguran, maka mengucapkan,
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺟْﻌَﻠْﻪُ ﻓَﺮَﻃًﺎ ﻭَﺫَﺧَﺮًﺍ ﻟِﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻪِ ﻭَﺷَﻔِﻴْﻌًﺎ ﻣُﺠَﺎﺑًﺎ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ
ﺛَﻘِّﻞْ ﺑِﻪِ ﻣَﻮَﺍﺯِﻳْﻨَﻬُﻤَﺎ ﻭَﺍﻋْﻈِﻢْ ﺑِﻪِ ﺃُﺟُﻮْﺭَﻫُﻤَﺎ ﻭَﺃَﻟْﺤِﻘْﻪُ ﺑِﺼَﺎﻟِﺢِ
ﺳَﻠَﻒِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻪُ ﻓِﻲْ ﻛَﻔَﺎﻟَﺔِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ
ﻭَﻗِﻪِ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴْﻢِ
"Ya Allah jadikanlah ia pendahuluan dan simpanan pahala bagi dua orang tuanya, pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya, ya Allah beratkanlah dengannya timbangan kedua orang tuanya, lipatkanlah pahala keduanya, dan kumpulkanlah ia bersama para pendahulu yang shalih dari kaum mukminin, dan jadikanlah ia dalam tanggungan Nabi Ibrahim ’alaihissallam, dan jagalah dia dengan rahmat-Mu dari adzab
Neraka Jahim." (Lihat al-Mughni, Ibnu Qudamah, 4:433)
Takbir yang ke empat, lalu diam sejenak, setelahnya selanjutnya mengucapkan satu kali ke arah kanan, yaitu mengucapkan, "Assalamu 'alaikum wa rahmatullah."
Dianjurkan mengangkat kedua tangan pada tiap kali takbir, karena adanya keterangan tentang itu dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Do'a Ziarah Kubur
Di antara do'a berziarah kubur adalah,
ﺍَﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺩَﺍﺭَ ﻗَﻮْﻡِ ﻣُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻜُﻢْ
ﻻَﺣِﻘُﻮْﻥَ
“Keselamatan semoga terlimpah kepada kalian, penghuni (kubur) kaum mukminin, dan insya Allah kami semua akan menyusul kalian." (HR. Muslim)
Catatan:
Ziarah kubur disunnahkan bagi kaum laki-laki bukan bagi wanita dengan tanpa melakukan safar, tujuannya untuk mengambil pelajaran (mengingat mati) dan mendo'akan orang yang telah meninggal dunia.
Menshalatkan mayit dapat dilakukan di dalam masjid atau di tanah kosong, dan disyari'atkan bagi laki-laki dan perempuan.
Demikian semoga salawat dan salam Allah subhanahu wata’ala limpahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
Sumber: "Ad Durus al-Muhimmah li 'aamatil Ummah, Shifat Shalatil Mayit," Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Bin Baz Syaikh Amad al-Hudzail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar